Sewaktu bersandar pada senja,
kutebarkan jala dukaku ke lautan matamu.
Di sana, kesepianku membesar dan membakar dalam marak api maha tinggi tangannya menggapai bagai orang lemas.
Kukirim isyarat merah ke arah matamu yang hampa yang menampar lembut seperti laut di pantai rumah api. Kau jaga hanya kegelapan, perempuanku yang jauh pantai ketakutan kadang-kadang muncul dari renunganmu.
Sewaktu bersandar pada senja, kucampakkan jala dukaku ke laut yang mengocak lautan matamu.
Burung-burung malam mematuk pada bintang-bintang pertama yang mengerdip seperti kalbuku ketika menyintaimu.
Malam menunggang kuda bayangan sambil menyelerakkan tangkai-tangkai gandum biru di padang-padang. Pablo Neruda (1904-1973), penyair Chile pemenang hadiah Nobel 1971 *** -
ke lautan matamu.
tangannya menggapai bagai orang lemas.
yang menampar lembut seperti laut di pantai rumah api.
pantai ketakutan kadang-kadang muncul dari renunganmu.
ke laut yang mengocak lautan matamu.
yang mengerdip seperti kalbuku ketika menyintaimu.
sambil menyelerakkan tangkai-tangkai gandum biru di padang-padang.
0 komentar:
Posting Komentar