BERSANDAR PADA SENJA-PABLO NERUDA

Posted by Ariy Dipantara Label:

Sewaktu bersandar pada senja,
kutebarkan jala dukaku ke lautan matamu.
Di sana, kesepianku membesar dan membakar dalam marak api maha tinggi tangannya menggapai bagai orang lemas.

Kukirim isyarat merah ke arah matamu yang hampa yang menampar lembut seperti laut di pantai rumah api.  Kau jaga hanya kegelapan, perempuanku yang jauh pantai ketakutan kadang-kadang muncul dari renunganmu.
Sewaktu bersandar pada senja, kucampakkan jala dukaku ke laut yang mengocak lautan matamu.
Burung-burung malam mematuk pada bintang-bintang pertama yang mengerdip seperti kalbuku ketika menyintaimu.
Malam menunggang kuda bayangan sambil menyelerakkan tangkai-tangkai gandum biru di padang-padang. Pablo Neruda (1904-1973), penyair Chile pemenang hadiah Nobel 1971 *** -

BERSANDAR PADA SENJA

Sewaktu bersandar pada senja, kutebarkan jala dukaku
ke lautan matamu.

Di sana, kesepianku membesar dan membakar dalam marak api maha tinggi
tangannya menggapai bagai orang lemas.

Kukirim isyarat merah ke arah matamu yang hampa
yang menampar lembut seperti laut di pantai rumah api.

Kau jaga hanya kegelapan, perempuanku yang jauh
pantai ketakutan kadang-kadang muncul dari renunganmu.

Sewaktu bersandar pada senja, kucampakkan jala dukaku
ke laut yang mengocak lautan matamu.

Burung-burung malam mematuk pada bintang-bintang pertama
yang mengerdip seperti kalbuku ketika menyintaimu.

Malam menunggang kuda bayangan
sambil menyelerakkan tangkai-tangkai gandum biru di padang-padang.
Pablo Neruda (1904-1973), penyair Chile pemenang hadiah Nobel 1971
***
- See more at: http://coretan-dy.blogspot.com/2012/01/bersandar-pada-senja-sewaktu-bersandar.html#sthash.jWEa1M7R.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar